Sekilas Apelable



Apelable adalah sebuah game project dari mahasiswa Prodi Teknologi Game, PENS 2014.
Blog ini difungsikan sebagai sarana presentasi selama proses pembuatan game. Diantaranya akan berisi Latar belakang game, Story game, Preview gameplay, Tahap-tahap pembuatan asset maupun pemrograman, pembelajaran selama proses, dan terakhir hasil final berupa game jadi berjudul Apelable.

Senin, 25 Mei 2015

Asset I: Apel


Preview Asset Apel


Apel-apel diatas akan menjadi asset utama dalam game play Apelable ini.
Apel-apel tersebut terdiri dari apel 7 warna pelangi, serta 4 apel tambahan.
Apel merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu adalah apelable atau aple 7 warna pelangi.
Apel silver, dan warna-warni digunakan untuk apel boost, apel coklat digunakan untuk apel busuk, dan apel warna-warni tergigit digunakan sebagai icon game. 

Game Play I: Peta Apelable

Apelable Land

Apelable Land adalah sebuah tempat dimana terjadi keajaiban apel di dalam game Apelable ini.
Peta dari Apelable Land sendiri mengadaptasi dari peta Kota Batu, Jawa Timur, Indonesia.




Peta ini dugunakan sebagai UI pemilihan Level, dimana akan dibuat 7 level dengan tingkat kesulitan yang berbeda.

Game Story

Scene I   Kegagalan Panen
Perkebunan Apel disuatu kota secara berangsur-angsur mengalami kegagalan panen karena hal yang misterius. Perkebunan-perkebunan tersebut terpaksa memecat karyawan-karyawannya serta menanggung banyak hutang akibat kerugian dari gagal panen. Akhirnya perkebunan-perkebunan di kota tersebut satu persatu dituup karena bangkrut. Tinggal pemiliknya yang masih meratapi bencana di ladang perkebunannya.

Scene II   Kilatan Petir
Pada suatu malam hujan badai menghampiri hampir seluruh sudut kota. Sebuah kilatan petir yang misterius menyambar salah satu perkebunan. Kilatannya sangat aneh karenan memiliki warna kilatan yang tidak biasa yaitu berwarna-warni layaknya pelangi. Si pemilik perkebunan menyadari kejanggalan tersebut namun tidak begitu mempedulikan kejadian tersebut.

Scene III  Apel Warna-Warni
Beberapa hari setelah kejadian kilatan petir sang pemilik perkebunan pergi ke kebun untuk memeriksa keadaan kebun. Sang pemilik kebun tersebut terkejut setelah menemui pohon-pohon apelnya telah tumbuh dan berbuah kembali hanya dalam hitungan hari. Tidak hanya itu apel-apel tersebut juga telah banyak yang berjatuhan ke tanah dan beberapa memiliki warna-warna yang tidak lazim. Bayangkan saja ada apel yang berwarna orens, kuning, biru, ungu, dan nila , selain itu juga ada apel yang berwarna masih lazim yaitu merah dan hijau, tapi tetap saja semua ini adalah sebuah keaajaiban.

Scene IV  Kejanggalan & Kebutuhan Pasar
Terjadi sebuah kejanggalan lain yaitu buah-buah apel tersebut menjadi lebih bahkan sangat cepat busuk ketika telah menyentuh tanah. Di pihak lain telah banyak permintaan dari pasar yang tertarik untuk membeli apel ajaib tersebut. Sebuah tantangan bagi pemilik kebun untuk selalu siap siaga di bawah pohon apel dan tidak boleh membiarkan apel terjatuh ke tanah.


Senin, 18 Mei 2015

Latar Belakang

Study Kasus

Beberapa tahun yang lalu Indonesia sempat mengimport ratusan ton apel dari luar negeri.
Permintaan pasar apel lokal menurun karena para konsumen dibanjiri pilihan berbagai macam apel import yang lebih menarik secara visual, namun kurang baik karena pastinya mengandung banyak pengawet sebab didatangkan dari luar negeri.
Anak kecil banyak yang lebih memilih Apel Import karena visualnya lebih menarik.

Sasaran dan Tujuan Game

  1. Mengajak rakyat Indonesia mencintai apel lokal. 
  2. Mengajak anak kecil untuk menyukai apel lokal baik secara visual maupun rasa.
  3. Memberikan edukasi tentang wisata petik apel.
  4. Memberikan edukasi tentang kemanfaatan buah apel.